Archive for Februari, 2010

mentari menyapa

kala pagi tiba sang mentari menyapa
dengan senyumnya
yang hangatkan hati
yang tlh mendingin

langit cerah tak berawan
secerah diri meraih mimpi-mimpi

bunga-bunga bermekaran
burung-burung berkicauan
indah nian nikmat alam

syukur padaMu yang
tlah cipatak indahnya alam ini.

Ampuni aku

ampuni aku yang telah menyakitimu
ampuni aku yang telah menyia-nyiakanmu
aku kan datang bersimpuh memohon maafmu
dan datanglah permaafanmu
untuk damaikan hatiku

Rindu

kutitipkan rinduku di daun-daun pinus
embun menetes dinginkan hati
ku telah mendidikmu dalam bingkai waktu
semoga kau berterima kasih atas itu

saat kau tulis puisi
saat kau telah jadi juru warta
semoga kau ingat ilmu yang telah kubagi

lelah hatiku
ingin damai istirah
dalam kedamaian telaga di hatimu
kau ucap selamat tidur
dan aku kan mengantarmu menuju lorong waktu

tiada lagi marah
tiada lagi kecewa
tiada lagi penyesalan di dada
yang ada hanya damai
bahagia

Ku ingin berlari mendekatMu

Rinduku padaMu rindu yang tak pernah padam
Rindu pada keindahanMu

sayap-sayap rindu kubentangkan
tuk menggapaiMu

aku kan menjumpaiMu
menggapai asa dalam jiwa
yang rindu keteduhan hati
ketenangan

di tenangnya kedalaman hati
ku kan Kau ajak ke rumahMu semoga
amin amin amin

ditulis saat rindu membuncah padaMu

hujan

adakah hujan di luar sana
telah mendinginkan hatimu yang ngungun
indahnya dunia
sayang jika terlewat begitu saja

sayang , jika resah hatimu
titipkan pada air hujan
dengan tetes-tetes airnya
mengguyur dunia dalam damainya basah

lihatlah dunia nyata
yang siap dengan apa saja
daripada kau berlari pada mimpi
yang tak hasilkan apa-apa

di sini hujan lagi
sudahkah dingin hati
mendamaikan mu!

hari yang indah

saat pagi menyapa
di rinai gerimis yang dingin
selaksa asa bergetar di dada
hari kan indah hingga ujungnya

hidup dilalui hari demi hari
jika indah hari ini
esok indah lagi
tahun terjalani dengan damai

hidup pun berjalan
tanpa kenal henti
kita berhenti pun
matahari tetap berrotasi
kalender kan tanggal
usang diganti yang baru

ah hari ini indah
cukuplah
syukur ku panjatkan padaNya.

ditulis di hari yang sangat indah jumat 19 februari 2010

hari ini hujan turun lagi

tetes-tetes air
kian lama kian besar
basahi jalan-jalan kota
basah semua
jalanan banjir

hujan kesekian kali
listrik pun padam lagi

kala dingin menerpa
gelap pula

Ya Allah berkahMu
RezekiMu
kami yang tak tahu
selalu kurang bersyukur padaMU

dalam hujan saat reda
kala sedih kala gembira
senantiasa ingat padaMu
beri ketenangan di jiwa

ditulis saat hujan kamis 18 februari 2010

Dingin

malam datang berselimut kelam
gelap meraja angin
meniupkan dingin

betapa kulit tertusuk
dinginnya angin

ke mana malam ini mimpi
kan membawamu
ku tak tahu

ayo tidur istirah
menyegarkan urat-urat
yang seharian bergulat

ayo mimpi datanglah
biar besok kau bangun
segar siap menghadapi hari
yang penuh tugas menanti

Gusti , ku berlindung padaMu
dari goda pikiran mengembara
Gusti, berilah mimpi terbaik
untuk malam ini

ditulis menjelang tidur rabu, 17 februari 2010

Februari Bernyanyi

februari bernyanyi
menghilangkan sendu di hati
rintik-rintik hujan adalah lagu alam
orkestra Sang Maha Agung

debar-debar hati
di februari
kudendangkan denganmu
lagu sendu menghayati yang dulu telah dikubur
dalam sekali

ah nyanyi hujan meningkahi dendangku
bertautan kian merdu

langit kelabu
dingin sekali

februari, ke mana langkah kaki
mesti terayun
takkan jauh
dekat kota kecilku

entahlah belum juga cerah datang di bulan ini
kelabu dan kelabu lagi
hujan turun turun melulu

Ah maaf Gusti
ku kurang bersyukur padaMu

ditulis 16 februari 2010

Jajan Mi Ongklok di Wonosobo

Tadi aku pergi ke Wonosobo karena ada suatu keperluan. Sejak naik bus hujan turun dengan derasnya..brr..dingin. Akhirnya sampailah di taman plasa, aku turun, terus ke toko Rita, belanja beberapa keperluan. Seusai belanja, aku ditelpon suami yang sudah menungguku di depan toko kue Aneka.
aku pun turun dari Rita ketemu suami dan kami berboncengan ke rumah adik, setelah sempat kesulitan cari alamatnya, sampailah kami ke rumah adik di perumahan dekat terminal Mendolo.
Rumahnya bagus dan masih ada halaman untuk ditanami bunga mau pun buah.
setelah minum teh hangat yang enak, makan kue dan roti bakar, kami pun pamit.
Di jalan kehujanan lagi, walau tinggal rinai gerimis. Di jalan Ahmad Yani ( Sapen) kami berhenti di warung mi ongklok Pak Muhadi. Aku pesan mi ongklok , sate sapi, dan minumnya jeruk hangat dan teh manis. Menunggu beberapa saat, datanglah pesanan kami. Mi ongkloknya enak, asin, manis, pedas berpadu pas. sate sapinya empuk, gurih, asin, manis. Ditambah minum teh hangat, tambah mak nyus…
Siapa yang ingin coba, silakan deh kalau ke Wonosobo bisa jajan mi ongklok dan sate sapi yang banyak dijual. Yang terkenal antara lain Mi Ongklok Pak Muhadi, Mi Ongklok Longkrang, Resto Mi Ongklok di jalan Dieng Kalianget, dan masih banyak warung lain.
Harganya tidak mahal untuk 2 mangkuk mi, 1 porsi sate sapi, 2 gelas minuman hangat hanya bayar Rp 19.000,00. Murah to uang dua puluh ribu masih kembali seribu rupiah.
Yang jelas jajan tadi menghangatkan badan yang dingin karena kehujanan.